Profil Desa Sijeruk

Ketahui informasi secara rinci Desa Sijeruk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sijeruk

Tentang Kami

Profil Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. Mengulas sejarah, data kependudukan terbaru, batas wilayah, serta potensi ekonomi dan budaya, termasuk Bolu Mekar Sida Rejeh dan Kesenian Kuda Kepang. Bangkit pasca-tragedi longsor 2006 menuju desa

  • Resiliensi Pasca Bencana

    Dikenal luas karena tragedi longsor hebat pada tahun 2006, Desa Sijeruk menjadi simbol ketangguhan (resiliensi) masyarakat yang berhasil bangkit dan membangun kembali tata kehidupan sosial dan ekonominya.

  • Potensi Pertanian dan UMKM Lokal

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian di lahan perbukitan yang subur, serta diperkuat oleh adanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang khas seperti produksi "Bolu Mekar Sida Rejeh" dan pelestarian seni "Kuda Kepang Turonggo Lintang Kenc

  • Lokasi Strategis di Perbukitan

    Berada di kawasan perbukitan utara Banjarnegara, Sijeruk memiliki karakteristik geografis yang unik, berbatasan langsung dengan desa-desa di dalam Kecamatan Banjarmangu maupun kecamatan tetangga, yang memengaruhi corak sosial-ekonomi masyarakatnya.

Pasang Disini

Desa Sijeruk, yang terletak di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan sebuah wilayah yang menyimpan perpaduan antara potret ketangguhan masyarakat dan potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Berada di jalur perbukitan yang subur, desa ini pernah menjadi sorotan nasional akibat peristiwa bencana alam di masa lalu. Kini, Sijeruk terus berbenah, mengoptimalkan sektor pertanian dan kearifan lokal sebagai fondasi utama pembangunan untuk kesejahteraan warganya. Profil ini menyajikan gambaran objektif mengenai kondisi geografis, pemerintahan, sosial dan ekonomi Desa Sijeruk berdasarkan data aktual dan sumber terpercaya, menyoroti dinamika desa yang terus bergerak maju.

Geografis, Wilayah Administratif, dan Kependudukan

Secara geografis, Desa Sijeruk berada di kawasan utara Kabupaten Banjarnegara yang memiliki kontur wilayah perbukitan. Lokasinya yang berada di ketinggian menjadikan desa ini memiliki hawa yang sejuk dan lahan yang subur untuk kegiatan pertanian. Berdasarkan data administrasi pemerintah, Desa Sijeruk tercatat dengan Kode Wilayah Administrasi 33.04.09.2007 dan Kode Pos 53452. Desa ini berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten Banjarnegara.

Berdasarkan data kependudukan yang dirilis melalui situs resmi desa per tanggal 18 Juni 2025, jumlah penduduk Desa Sijeruk tercatat sebanyak 2.478 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.286 jiwa laki-laki dan 1.192 jiwa perempuan. Dengan data ini, Sijeruk menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang, sebuah potret demografi yang penting bagi perencanaan pembangunan sosial kemasyarakatan.

Luas wilayah Desa Sijeruk, menurut data yang termuat di situs resmi desa, ialah sekitar 17. Meskipun unit pengukurannya tidak tercantum secara spesifik, jika mengacu pada standar umum data desa, satuan yang digunakan kemungkinan besar ialah Hektar (Ha). Dengan asumsi luas 17 Ha atau 0,17 km² dan jumlah penduduk 2.478 jiwa, maka kepadatan penduduk di Desa Sijeruk dapat mencapai angka yang sangat tinggi. Namun angka luas wilayah ini perlu dikaji lebih lanjut, mengingat Kecamatan Banjarmangu secara keseluruhan memiliki luas 46,36 km² yang terbagi untuk 17 desa. Kemungkinan luas wilayah Sijeruk yang sebenarnya lebih besar dari data yang tercantum tersebut.

Batas-batas wilayah administrasi Desa Sijeruk yakni sebagai berikut:

  • Di sebelah Utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu.
  • Di sebelah Timur, wilayahnya berbatasan dengan Desa Paweden, yang masuk dalam administrasi Kecamatan Karangkobar.
  • Di sebelah Selatan, Sijeruk berbatasan dengan Desa Kendaga, Kecamatan Banjarmangu.
  • Di sebelah Barat, desa ini kembali berbatasan dengan Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu.

Struktur batas wilayah ini menunjukkan posisi Sijeruk yang cukup strategis, terhubung dengan desa-desa penting di dalam maupun di luar kecamatannya, yang membuka jalur interaksi sosial dan ekonomi antarwilayah.

Catatan Sejarah dan Tragedi Longsor 2006

Sejarah Desa Sijeruk tidak dapat dipisahkan dari sebuah peristiwa pilu yang menjadi catatan kelam dalam sejarah kebencanaan di Indonesia. Pada tanggal 4 Januari 2006, setelah diguyur hujan dengan intensitas sangat tinggi, bencana tanah longsor dahsyat menerjang Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.00 pagi itu meluluhlantakkan permukiman warga yang berada tepat di bawah lereng perbukitan.

Berdasarkan laporan dari berbagai media dan lembaga pemerintah saat itu, bencana ini menelan korban jiwa hingga 90 orang. Selain itu, ratusan rumah warga hancur tertimbun material longsoran, memaksa ratusan jiwa lainnya kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. Tragedi Sijeruk menjadi pengingat betapa rentannya wilayah perbukitan di Banjarnegara terhadap ancaman pergerakan tanah, terutama saat musim penghujan tiba.

Pascabencana, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten, bersama berbagai lembaga kemanusiaan, bahu-membahu melakukan proses evakuasi, penanganan pengungsi, dan akhirnya relokasi bagi warga yang rumahnya hilang. Peristiwa ini secara mendalam mengubah struktur sosial dan spasial desa. Warga yang selamat direlokasi ke tempat yang lebih aman. Pengalaman traumatis tersebut membentuk karakter masyarakat Sijeruk menjadi lebih waspada terhadap potensi bencana dan menumbuhkan semangat solidaritas yang kuat. Hingga kini, tragedi tersebut masih menjadi bagian penting dari memori kolektif warga dan menjadi pelajaran berharga dalam mitigasi bencana di tingkat lokal.

Pemerintahan dan Layanan Publik

Roda pemerintahan di Desa Sijeruk dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Berdasarkan data yang tercantum dalam laporan kependudukan di situs resmi desa, jabatan Kepala Desa Sijeruk dipegang oleh Bapak Ramel. Beliau didampingi oleh Sekretaris Desa, Dwi Susanti, serta perangkat lainnya yang bertugas mengelola administrasi, perencanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Informasi dari arsip berita media lokal menyebutkan bahwa Bapak Ramel dilantik sebagai Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) pada tahun 2016. Keberlangsungan kepemimpinan ini menjadi kunci stabilitas dalam pelaksanaan program-program desa.

Di bidang layanan publik, khususnya pendidikan dasar, Desa Sijeruk memiliki infrastruktur yang memadai. Terdapat SD Negeri Sijeruk yang berlokasi di Dusun Sijeruk. Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dapodik), sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Asih Wahyuning dan memiliki fasilitas pendukung seperti 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Selain itu, untuk pendidikan anak usia dini, di desa ini juga terdapat Kelompok Bermain (KB) Al-Hikmah yang melayani kebutuhan pendidikan pra-sekolah bagi anak-anak di Sijeruk dan sekitarnya.

Untuk layanan kesehatan, masyarakat Sijeruk mengakses fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, baik di tingkat desa maupun kecamatan. Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) secara rutin diselenggarakan untuk memantau kesehatan ibu dan anak, yang digerakkan oleh para kader PKK. Untuk penanganan medis yang lebih serius, warga dapat merujuk ke Puskesmas Kecamatan Banjarmangu yang menjadi pusat layanan kesehatan utama di wilayah tersebut. Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan desa, akses listrik, dan sumber air bersih terus menjadi prioritas pemerintah desa untuk menunjang kualitas hidup masyarakat.

Dinamika Perekonomian dan Potensi Desa

Perekonomian Desa Sijeruk bertumpu pada sektor agraris. Lahan perbukitan yang subur dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk bercocok tanam. Berbagai komoditas pertanian, seperti palawija, sayur-mayur, dan hasil perkebunan (misalnya salak, kapulaga, atau kopi, yang umum di kawasan Banjarnegara), menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga. Sistem pertanian yang dikelola, baik secara individu maupun kelompok tani, merupakan tulang punggung yang menopang kehidupan ekonomi warga sehari-hari.

Di luar sektor pertanian, Desa Sijeruk juga menunjukkan geliat di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berbasis pada produk lokal dan kearifan budaya. Salah satu produk yang mulai dikenal sebagai oleh-oleh khas dari desa ini yaitu Bolu Mekar Sida Rejeh. Usaha kuliner rumahan ini menunjukkan adanya inisiatif warga untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dari produk non-pertanian. Keberadaan UMKM seperti ini tidak hanya memberikan alternatif pendapatan tetapi juga memperkenalkan nama Desa Sijeruk melalui produk-produknya.

Selain potensi ekonomi, Sijeruk juga melestarikan kekayaan seni dan budaya. Di desa ini terdapat kelompok kesenian tradisional Kuda Kepang Turonggo Lintang Kencana. Kesenian Kuda Kepang (atau sering disebut juga Kuda Lumping) merupakan warisan budaya yang terus dijaga secara turun-temurun. Keberadaan kelompok seni ini menjadi aset budaya yang berharga bagi desa, seringkali tampil dalam berbagai acara hajatan warga maupun perayaan tingkat desa. Pelestarian kesenian ini menjadi bukti bahwa di tengah modernisasi, masyarakat Sijeruk tetap memegang teguh identitas budayanya. Potensi ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi bagian dari atraksi wisata budaya yang bisa menarik pengunjung ke desa.

Sebagai kesimpulan, Desa Sijeruk merupakan cerminan dari sebuah komunitas yang tangguh. Belajar dari pengalaman pahit di masa lalu, desa ini perlahan bangkit dan terus membangun masa depannya. Dengan fondasi sektor pertanian yang kuat, didukung oleh inovasi UMKM dan kekayaan budaya lokal, serta ditopang oleh pemerintahan desa yang aktif, Sijeruk memiliki modal yang cukup untuk menjadi desa yang mandiri dan sejahtera. Optimalisasi potensi yang ada, disertai dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia dan kewaspadaan terhadap risiko bencana, akan menjadi kunci keberhasilan Desa Sijeruk di masa yang akan datang.